good evening dearies...how r u this monday? hope everything's fine. well i haven't make any movie/ series review now, because i'm still working on my story, but i remember i have some writings i haven't publish yet. this is the writings i made few months ago after some shocking incident happen to me. it's about self introspection. i'm thinking rather than i put this unpublished on my laptop, why wouldn't i publish it? so here we go...
oh and it's written in Bahasa because i want it to be also one of my portfolio :D
oh and it's written in Bahasa because i want it to be also one of my portfolio :D
Introspeksi Diri
Sempurna.
Mungkin itulah kata yang paling disukai oleh seluruh individu di dunia ini. Sempurna
dalam bertutur kata, sempurna dalam berpenampilan, sempurna dalam pendidikan,
sempurna dalam pekerjaan, sempurna dalam berkeluarga, sempurna dalam kehidupan.
Namun seperti yang sering Bunda Dorce katakan dalam salah satu acara
televisinya, bahwa “Kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT semata”, kita
sebagai manusia hanya dapat mencari kesempurnaan, tetapi belum tentu kita dapat
meraih kesempurnaan itu sendiri.
Semasa hidup kita seringkali merasa terlalu berlebih,
terlalu sempurna, tanpa menyadari bahwa kita, si mahkluk hidup yang paling
sempurna ini, juga memiliki
kekurangan. Oleh karena itulah kita membutuhkan sesuatu yang dinamakan
intropseksi diri, mawas diri, kesadaran
akan apa yang kita lakukan itu sudah benar atau masih salah.
Lantas
apa sebenarnya pengertian introspeksi diri? Sejak kecil sampai dengan dewasa
kata introspeksi rasanya tidak asing dari telinga kita, orang tua sering
menasehati anaknya untuk selalu berintrospeksi diri. Tapi seringkali kita hanya
mengangguk tanpa mengerti pasti apa itu sebenarnya introspeksi diri.
Menurut
wikipedia, Introspeksi berarti proses pengamatan terhadap diri sendiri dan
pengungkapan pemikiran dalam yang disadari, keinginan dan sensasi. Proses
tersebut berupa proses mental yang disadari dan biasanya dengan maksud tertentu
dengan berlandaskan pada pikiran dan perasaannya.
Lalu
bagaimana sih cara kita mengintrospeksi diri kita sendiri? Karena terkadang
disaat harus menilai diri kita sendiri justru lebih sulit dibanding menilai
orang lain.
Know Yourself More
“Knowing yourself is
the beginning of all wisdom.” - Aristotle
Cuma
kamu yang paling tahu diri kamu sendiri dibandingkan orang lain. Kita hidup di
dunia ini bersama-sama, itu benar, tapi yang tahu dan mengerti diri kita ya
diri kita sendiri. Kadang ketika orang lain menilai kita, kita sering berkata,
“Oh iya ya bener juga..”, kata-kata itu tandanya adalah kita kurang mengerti
diri kita sendiri, kita kurang mengetahui apa sebetulnya sifat kita. Untuk
mengintrospeksi diri, kita harus lebih mengetahui diri kita sendiri, karena
dengan mengetahui dan mengerti diri kita, maka kita juga dapat mengetahui
sebenarnya apa sih yang kurang dari diri kita? Apa sih yang harus diperbaiki?
Apa yang harus diintrospeksi? Nah oleh karena itu kenallah dirimu lebih
dibandingkan kamu mengenal orang lain, have
a self-awareness, karena salah satu hal yang paling memalukan adalah ketika
orang lain dapat menilai dan mengadili sikap kita dengan tepat tanpa kita
sadari.
Keep asking yourself questions
Age is like a level in
life as a game. When you reach higher level, you will also play a harder game.
Seiring bertambahnya umur kita maka kehidupan yang kita jalani juga akan
semakin berat, permasalahan demi permasalahan rasanya tidak pernah berhenti
menghampiri diri kita. Yang satu selesai, yang lain datang. Begitu pula dengan
pribadi kita. Kita sering tidak sadar kalau sikap kita itu akan berubah selama
kita menghadapi permasalahan yang datang. Tapi jangan salah, kadang kita juga
ga sadar kalo cara kita menyikapi suatu hal
masih jauh dari benar, oleh karena itu kita harus selalu bertanya pada diri
kita, “Apa bener ya kaya gini?”, “Ko kayanya gue terlalu kekanak-kanakan ya
menyikapinya?”, “Sebenernya yang salah itu dia atau gue sih?”, that kind of questions lah yang harus sering kita tanyakan pada
diri kita, karena dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu maka dengan
sendirinya kita mengintrospeksi diri kita ke sesuatu yang jauh lebih baik.
Listen to others
opinion
“When you see
a good person, think of becoming like her/him. When you see someone not so good
reflect on your own weak points.” - Confucius
Menutup
telinga terhadap pendapat orang lain
adalah a big no no jika kita ingin
maju dalam hidup ini. Memang yang tahu diri kita itu ya kita sendiri, ngapain
sih orang lain sibuk banget ngurusin kita? Nasehatin kita? Nah..itu lah yang
harus dihindari..karena belive it or not
sometime others opinion help build ourself better than before. Apalagi
pendapat orang yang sangat dekat dengan kita dan tahu keseharian kita. So listen to others opinion, don’t be afraid
to spare it dan jadikan hal tersebut introspeksi terhadap diri kamu.
Make lists
Last but not least
yang harus kita lakukan dalam perjalanan introspeksi diri adalah membuat
daftar. Bukan daftar belanjaan pastinya, tapi daftar sikap kita. Buat dua kolom, positif dan negative, dalam sebuah tabel.
Tulis sikap-sikap positif kita di kolom positif dan sikap-sikap negatif kita di
kolom negatif. How to do some self-introspection?
Simply erase one by one the negatives and add the positives.
“Your visions will
become clear only when you can look into your own heart. Who looks outside
dreams, who looks inside, awakes.” – C.G. Jung
Nah..jadi
mulai sekarang jangan takut lagi untuk
menganalisa diri kita sendiri, karena hanya dia
yang mampu mengintrospeksi dirinya sendiri lah yang selangkah lebih maju di
kehidupan ini.
Written by
Sally Sulaeman Kuwair
sallyskuwair@hotmail.com - www.sallykuwair.blogspot.com