Selamat datang di era digital!
Jika kamu membaca tulisan ini, maka kamu termasuk ke dalam kategori
warganet alias netizen. Namun, apakah
kamu termasuk ke dalam kategori konsumen digital? Hhmm…coba ingat-ingat, apakah
kamu pernah membeli barang atau menggunakan jasa secara daring alias online? Kalau jawabannya ya, berarti
kamu termasuk ke dalam kategori konsumen digital.
Ada satu pertanyaan lagi nih:
apakah kamu sudah termasuk ke dalam kategori KONsumen yang CERdas di era
digital? Coba dipikirkan dengan seksama…
Sudah?
Bagaimana jawabannya? Ya? Tidak? 50:50?
Buat yang menjawab “Tidak” dan “50:50”, selamat karena kamu berada di
tempat yang tepat! Di blogpost ini
saya akan menjelaskan apa itu konsumen cerdas di era digital, beserta kenapa
kita harus menjadi sosok tersebut dan bagaimana caranya menjadi konsumen cerdas
di era serba digital ini.
Apa
foto credit: nepalbuzz.com |
Sebelum membahas lebih jauh mengenai konsumen yang cerdas di era digital, ada baiknya kita memahami pengertian konsumen digital. Menurut ReachFirst, sebuah perusahaan startup yang fokus dalam bidang perancangan web dan pemasaran daring, konsumen digital adalah mereka yang menggunakan teknologi untuk membeli dan menjual produk dan jasa.
Di Indonesia sendiri, seperti yang dilansir oleh Kompas.com, menurut
laporan terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), lebih
dari 50 persen atau sekitar 143 juta orang telah terhubung dengan jaringan
internet sepanjang tahun 2017. Tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia
memicu tingginya jumlah transaksi online.
Menurut artikel yang diunggah oleh Okezone.com, transaksi e-commerce diprediksi mencapai US$130 miliar di tahun 2020.
Kenapa
Kenapa menjadi konsumen yang cerdas di era digital ini adalah hal yang
penting? Karena dengan menjadi konsumen yang cerdas, kita akan terhindar dari hal-hal
yang tidak diinginkan.
Kasus penipuan jual beli secara daring mungkin sudah tidak asing
terdengar di telinga kita. Bahkan, menurut hasil survey Kaspersky Lab di 26
negara, Indonesia merupakan salah satu Negara dengan korban penipuan online terbesar di dunia! Seperti yang
dilansir oleh Liputan6.com, 26 persen konsumen di Indonesia pernah menjadi
korban penipuan online. L
Oleh karena itu, menjadi konsumen yang cerdas di era digital ini
adalah sebuah keharusan.
Bagaimana
Lantas bagaimana caranya agar kita bisa menjadi konsumen cerdas di era
digital? Di bawah ini, saya sudah menuliskan beberapa tips-nya.
Jangan Tergiur Promo & Harga Murah
Jangan Tergiur Promo & Harga Murah
Terkadang keinginan untuk
membeli suatu barang tiba-tiba timbul saat melihat harga yang murah dan sedang ada promosi potongan harga atau promosi
beli 1 gratis 1, meskipun sebenarnya kita tidak membutuhkan barang tersebut. Disini
lah status kita dipertanyakan, apakah kita konsumen yang cerdas atau bukan?
Konsumen yang cerdas di era digital
tidak akan tergiur dengan promosi dan harga murah dan langsung memesan plus
membeli barang tersebut. Konsumen yang cerdas, akan mencari tahu terlebih
dahulu info mengenai barang tersebut dan toko yang menjualnya.
Pilih Penjual Yang Terpercaya!
Pilih Penjual Yang Terpercaya!
Wajib hukumnya bagi semua
konsumen digital untuk membeli barang atau jasa dari penjual yang terpercaya.
Lantas bagaimana mengetahui apakah penjual tersebut terpercaya atau tidak?
Melihat jumlah penjualan dan jumlah bintang tentunya. Kalau membeli barang
lewat marketplace seperti Tokopedia
atau Shopee, gunakan fitur “Filter” untuk memilih penjual dengan label “Star
Seller” (di Shopee) atau “Gold Merchant” di Tokopedia.
fitur Star Seller/ Shopee Mall di Shopee |
fitur Gold Merchant/Official Store di Tokopedia |
Ketika sudah “menyaring” penjual dengan label-label di atas, kembali pilih toko dengan jumlah penjualan terbanyak. Setelah memilih toko yang sepertinya cocok di hati, jangan langsung klik beli dulu, coba cek review atau ulasan atau penilaian yang ada di produk yang akan kamu beli.
fitur "Terlaris" di Shopee untuk mencari Toko dengan Penjualan terbanyak |
fitur "Penjualan" di Tokopedia untuk mencari Toko dengan Penjualan terbanyak |
Kalau di Shopee, ada fitur “Penilaian Dengan Foto,” klik fitur tersebut untuk melihat seperti apa sih wujud asli barang yang akan kamu beli, karena kadang barang yang dipasang si penjual di foto suka berbeda dengan barang asli-nya. Untuk menghindari efek “ZONK,” ketika barang sampai di rumah, jangan lupa selalu mengecek fitur Ulasan atau Penilaian ya.
fitur "Penilaian Dengan Foto" di Shopee |
fitur "Ulasan" di Tokopedia |
Sebelum Membeli, Cari Ulasan Dari Sumber Terpercaya
Tidak cukup dengan hanya membaca
ulasan atau penilaian yang tersedia di laman produk tersebut, untuk menjadi
konsumen yang cerdas di era digital ini, perlu sekali untuk mencari ulasan dari
sumber-sumber terpercaya sebelum membeli produk dengan harga yang cukup mahal.
Sumber-sumber terpercaya sendiri
bermacam-macam, bisa berbentuk website,
blog, channel YouTube atau perkataan teman/saudara.
Saya akan mengambil contoh
produk Handphone atau Smartphone. Sebelum membeli smartphone, saya biasanya
mencari ulasan mengenai spesifikasi, keunggulan dan kelemahan smartphone yang
saya incar dari website-website terpercaya, seperti www.gsmarena.com. Tidak cukup dengan hanya
membaca saja, saya juga biasanya menonton video review Sobat HAPE di YouTube, untuk mengetahui kualitas foto dan
video dari smartphone yang akan dibeli.
Banyak orang yang enggan membeli
barang secara daring karena metode pembayaran yang mereka anggap sulit.
Padahal, semua toko yang menjual barang dan jasa mereka secara daring selalu
menuliskan tata cara pembayaran yang jelas, asal konsumen mau membacanya dengan
seksama.
Nah, untuk menjadi konsumen
cerdas di era digital, biasakan untuk selalu membaca baik-baik metode
pembayaran yang disediakan toko/penjual. Biasanya, penjual menyediakan beragam
metode pembayaran, mulai dari pembayaran melalui transfer lewat ATM, transfer
lewat Mbanking, transfer lewat gerai Indomaret/Alfamart, pembayaran via kartu kredit
(cicilan/tunai), atau pembayaran secara langsung lewat Cash On Delivery (COD).
Jika dilihat dari pilihan-pilihan
di atas, sebenarnya metode yang paling aman adalah Cash On Delivery (COD),
karena konsumen akan membayar ketika barang sudah ada di tangan mereka. Tapi,
bukan berarti metode-metode yang lain tidak aman ya. Asalkan toko/penjual terpercaya
dan tata cara pembayaran tertulis dengan jelas, maka konsumen tidak perlu
khawatir.
Jaga Data Pribadi Kamu
Jaga Data Pribadi Kamu
Konsumen yang cerdas di era
digital adalah konsumen yang menjaga dengan baik data pribadi-nya dan tidak
membagikannya ke sembarang orang, termasuk penjual.
Kepintaran otak manusia
seringkali disalahgunakan untuk melakukan penipuan-penipuan, termasuk penipuan
jual beli secara daring. Zaman sekarang, banyak oknum-oknum penipu yang
menyamar menjadi pemilik toko daring atau penjual di e-commerce yang melakukan beragam trik untuk menipu konsumen. Salah
satu trik yang sering digunakan oknum-oknum tersebut adalah meminta kode
verifikasi. Untuk hal ini, jangan pernah memberitahukan kode verifikasi, OTP
(One Time Password), atau authentication
code ke siapapun, apalagi orang yang tidak dikenal, karena kode tersebut
sifatnya rahasia dan bisa disalahgunakan serta merugikan pihak konsumen.
Data pribadi juga termasuk kartu
identitas penduduk atau KTP. Penipu seringkali menawarkan suatu produk dengan
harga murah dan pembayaran memakai cicilan asalkan konsumen mau memberikan
KTP-nya. Nah, kalau bertemu dengan penjual seperti ini, langsung ucapkan
selamat tinggal saja ya, karena KTP tersebut nanti bisa disalahgunakan oleh si
penjual.
Pahami Hak & Kewajiban Sebagai Konsumen
Untuk menjadi konsumen yang
cerdas di era digital, kita harus memahami dengan betul apa hak dan kewajiban
kita sebagai konsumen. Dengan memahami apa yang menjadi hak dan kewajiban kita,
jika nantinya terjadi hal yang tidak sesuai dengan keinginan, kita dapat
mengetahui apakah itu kesalahan kita sebagai konsumen atau kelalaian si
penjual.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai
hak dan kewajiban konsumen, sila kunjungi situs berikut ini ya: http://harkonas.id/koncer.php . Di
situs tersebut dijelaskan secara lengkap apa hak dan kewajiban konsumen beserta
cara-cara lainnya untuk menjadi si KONCER atau KONsumen CERdas.
Cukup segini dulu dari saya mengenai konsumen cerdas di era digital.
Semoga infonya bermanfaat. Mari kita ramaikan era digital ini dengan menjadi
konsumen yang cerdas!
Sampai jumpa~~
p.s. tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi blog yang memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2018.
p.s. tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi blog yang memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2018.