Bumped into this amazing video few days ago. For anyone who feels like they are falling behind, do watch this. It managed to make me feel more grateful about myself and for everything that has happened before.
A spoonful of K-Dramas, A bite of K-Variety Shows, and A sip of K-Movies & MVs.
Wednesday, December 12, 2018
Memorable Quotes
Hey Mom, did you feel emotional of the first time that you drove in Sacramento? I did. And I wanted to tell you, but we weren't really talking when it happened. All those bans I've known my whole life and stores and the whole thing. And I wanted to tell you I love you. Thank you. I'm...Thank You. - Christine "Lady Bird" McPherson
Tuesday, December 11, 2018
About Jealousy
Being jealous at someone will not solve anything. The word you are looking for is motivated. Being motivated instead of being jealous will get you somewhere, rather than sitting in the same spot filling your guts with hatred and negativity toward someone.
Monday, December 10, 2018
Memaafkan :)
Memaafkan maka akan dimaafkan.
Kalau ada orang yg ngomongin kita, menjelek-jelekkan kita, mikir aja "Oh mungkin Saya punya dosa mangkanya ada orang jahat sama saya." Gitu aja mikirnya maka akan lebih mudah memaafkan.
Sunday, December 9, 2018
Lecture of the Week - 9/12/2018
"Jangan suudzon sama Allah. Jadi, nanti kalau sampai mungkin kita sudah berusaha cuman ga ada perubahan, jangan salahkan Allah. Karena Allah pengen kamu bukan sukses, bukan gagal, (tapi Allah pengen kamu) sabar atau syukur." - Ustadz Subhan Bawazier
Saturday, December 8, 2018
Friday, December 7, 2018
Her
They said she's too weak
I said she's kind
They said she can't discipline her children
I said she understands what her children wants
They said her children don't respect her
I said her children could not live without her
They said she's pretty tough
I said she's very tough and strong
I said she's kind
They said she can't discipline her children
I said she understands what her children wants
They said her children don't respect her
I said her children could not live without her
They said she's pretty tough
I said she's very tough and strong
Thursday, December 6, 2018
Wednesday, December 5, 2018
Random Ramblings 5/12/2018
Welcome to current days, when compassion toward other is decided by social media post.
Ketika seberapa pedulinya lo atau seberapa dekatnya lo dengan orang lain dihitung dari seberapa banyak posting-an tentang orang tersebut di feed akun socmed lo.
Tuesday, December 4, 2018
Random Ramblings 4/12/2018
Who are we to judge people anyway?
Ga ada yang sempurna. Each individual has their own flaws and it's not our job to blame them.
Tugas kita adalah memperbaiki diri sendiri.
Monday, December 3, 2018
"Your Imperfections Make You Unique"
Just watched "Redefine Pretty", a film made by Em Ford (the person behind My Pale Skin YouTube channel) for Creators for Change movement.
The film blew me away. It is so beautiful and define what the reality is. As a person who is struggling with low self-esteem and always thinking about "what will others said", this film hit me hard.
As I watched it, I realized that all of women who got featured in this film and said that they never thought they're pretty enough are actually very pretty. I realized that everyone have their own uniqueness, their own values, which make them shine in their own ways.
It reminds me of what my mother's orthopedist said to me the other day when I said I have scoliosis and I often feel insecure if I wear a tight dress to a wedding because it will show my uneven back. After examines me, the orthopedist said that I'm thinking too much about it, because it doesn't show at all and he said that it was just me who thought that when other people doesn't see it at all.
Maybe it is time to let loose, to accept me the way I am, to stop looking at stereotype on how perfect is because it will never end, there will always be someone who is taller, prettier, have more perfect body, have clearer skin, etc. But there is only one me. So, for whoever who read this and struggling with your flaws, embrace it dear, embrace your uniqueness, because maybe what you're struggling with is what makes you special.
Just like what Cindy Bishop said "Your imperfections make you unique."
Saturday, December 1, 2018
Social Media Detox – The Beginning
It’s been a while since I posted anything on this blog! <- sering
banget kayanya ya nulis kalimat ini.
Anw, menyambut tahun baru
(cailah), saya berencana mengunggah tulisan setiap harinya di blog ini. Sama
seperti yang saya lakukan di awal tahun ini, dimana setiap harinya selalu ada blogpost. Nah, di post pertama di bulan
Desember ini saya ingin berbagi mengenai sebuah gerakan (?) yang mulai saya
implementasikan: Social Media Detox.
Apa itu Social Media Detox?
Social Media Detox adalah
mengurangi penggunaan media sosial – tapi dalam kasus saya adalah saya bukan
mengurangi, melainkan stop menggunakan media sosial selama satu bulan.
Kenapa Social Media Detox?
Saya mendapatkan inspirasi untuk
memulai detoks ini setelah menonton video Wheezy Writer mengenai bagaimana ia
dan istrinya memutuskan untuk tidak menggunakan internet selama sebulan dan
kembali ke “rutinitas” awal sebelum kehidupan mereka disibukkan oleh liat HP
mulu. Disitu, istri Craig – pemilik akun Wheezy Writer – mengaku kalau
kehidupannya menjadi lebih berwarna dan produktif setelah tidak memakai
internet dan setelah tuntas melakukan stop-internet selama sebulan, ia justru
merasa kalau melihat sosmed tidak semenyenangkan seperti dulu.
Nah, akhir-akhir ini – sebenernya
bukan akhir-akhir ini sih, udah agak lama juga – saya suka ngerasa kalau kapasitas
berpikir saya dan tingkat kebahagiaan dan keantusiasan saya terhadap suatu hal
sangat sangat berkurang. Saya jadi lebih sering mengeluh dan terobsesi dengan
hal-hal yang sebelumnya tidak pernah pernah saya inginkan. Ketika saya akan
menulis sesuatu – review misalnya –
saya jadi cenderung memikirkan banyak hal yang ujung-ujungnya malah gajadi saya
ditulis tuh review. Padahal, jauh
dulu sebelum saya kenal Instagram, jaman-jaman dimana saya baru kenalan sama
Blog, saya bisa nulis apapun sesuka saya tanpa overthinking. Mau tulisan itu bagus atau engga, saya selalu seneng
kalo udah nulis. Padahal (pengulangan kata) kalo saya lihat tulisan-tulisan
saya jaman dulu, bahasa inggrisnya amburadul banget – sekarang juga masih sih –
tapi seengganya saya menemukan kebahagiaan setelah menulis dan mengunggahnya di
Blog.
Oleh karena itu, saya memutuskan
untuk “kembali ke masa-masa dulu”, masa dimana saya ga terlalu tahu dan peduli
mengenai kehidupan orang lain dalam sosmed-nya dan bahagia di dunia saya
sendiri, dunia tanpa sosmed.
Aturan dalam Social Media Detox
Karena ini detoks media sosial,
maka yang ga akan saya lihat selama sebulan ini adalah Instagram + Twitter.
Kalau untuk Youtube, serial atau film, kayanya sih saya masih belum bisa stop 100 persen, meskipun
saya akan lebih menyibukkan diri dengan baca buku dibanding marathon serial TV.
Selain stop menggunakan Instagram
+ Twitter, saya juga berniat untuk menulis jurnal setiap harinya. Sebenarnya
saya udah niatin nulis jurnal dari dua bulan yang lalu setelah lihat video LiahYoo soal kebiasaan dia setiap paginya yang selalu nulis jurnal, tapi ya secara
saya seorang procrastinator, jadi
belum terealisasi sampe sekarang. Maka dari itu, harapannya sih sambil detoks
saya bakal bisa nulis jurnal juga dan STOP
PROSCRATINATING!
Durasi Social Media Detox
1 Desember – 31 Desember 2018.
Siapapun yang membaca ini, doakan
saya berhasil menjalani social media detox ini ya dan doakan output yang baik dari detoks ini. Sekian
dan terima kasih. J
Saturday, May 12, 2018
Thursday, May 10, 2018
Thoughts - About Regret
Disclaimer: this post is just a random ramblings, it is not a Korean-related thing.
I used to regret what I have done in the past and wondering if only I didn't do that or take that decision, what will happen to me now. But after a long process of regretting the already-done thing, hoping for a miracle in form of Click remote (yes, the remote from a movie "Click"), and thinking that my life is done, I realize that everything happens for a reason and what I've done in the past has created who I am now. If I didn't take that particular decision, I probably will live my life like what I always do, without any changes toward a better version of me. Without such "bump in life" I will probably be too comfortable with my life and not trying to be better as a Muslim, a daughter, a friend, an employee and a citizen of the world.
Thanks to those "trials," I'm now starting to value everything in life and not underestimate anything or anyone. I'm starting to feel more grateful and less greedy.
So for anyone who is reading this, please do not regret everything that have happened in the past, though it happened by your will or not. Just remember that everything happens for a reason, a good reason. If you can't find it now, just be patient, don't give up on life, just give up on being full of regrets and hatred, starts to look forward and live the life better than you already have.
Now, look at the sky and says, "Alhamdulilah," for being alive and have the opportunity to improve yourself and be a better version of you, says "Thank you Allah for giving me the opportunity to see the sky today."
Wednesday, May 9, 2018
An Introduction to I Live Alone (I Live Alone 101)
Anyeonghaseyo~~
Di blogpost kali ini saya
ingin membicarakan seputar acara reality
favorit saya saat ini: “I Live Alone.” Sebenarnya saya sudah mulai rajin
ngikutin acara ini dari pertengahan tahun lalu, sempet ga ngikutin beberapa episode dan sekarang mulai seneng lagi
sama acara ini.
Mungkin udah banyak yang tau ya soal acara ini, kalau ada yang belum
tahu dan tertarik menonton, semoga tulisan ini bisa membantu.
foto credit: Ist |
Jadi, “I Live Alone” adalah salah satu acara reality yang tayang di stasiun televisi MBC. Nah, acara ini
sekarang lagi populer banget, apalagi setelah salah satu acara reality andalan MBC, “Infinity
Challenge” memutuskan untuk menayangkan episode
terakhirnya di bulan Maret kemarin. Semakin lah “I Live Alone” muncul ke
permukaan.
Konsep “I Live Alone” sendiri sangat berbeda dengan acara reality lainnya. Dalam acara ini,
beberapa bintang tamu selebriti yang tinggal sendiri akan memperlihatkan
keseharian mereka, mulai dari bangun tidur sampai dengan kembali tidur. Selain
para selebriti yang jadi bintang tamu, ada juga tim panel alias member tetap
acara, yang akan mengomentari keseharian selebriti tersebut. Member tetap acara
ini juga akan memperlihatkan keseharian mereka, sama seperti
selebriti-selebriti yang menjadi bintang tamu.
tim panel & tvxq - foto credit: soompi |
Saat ini member tetap “I Live Alone” berjumlah 8 orang. Mereka adalah
Jun Hyun Moo, Park Na Rae, Han Hye Jin, Kian84, Lee Si Eon, Yoon Hyun Min,
Henry Lau dan Sung Hoon.
Rainbow Club minus Henry, Yoon Hyun Min & Sung Hoon - foto credit: soompi |
Kenapa acara ini menarik untuk ditonton?
Karena dalam acara ini kita bisa mengetahui seperti apa sih keseharian selebriti-selebriti Korea dari
mulai bangun tidur sampai mereka tidur lagi. Terkadang, selebriti-selebriti
yang selalu terlihat sempurna di luar, justru terlihat sangat biasa-biasa saja
ketika ia sendirian di rumahnya. Ada juga selebriti yang memang mewah luar
dalam. Disini juga kita bisa melihat kebiasaan-kebiasaan selebriti saat di
rumah, seperti contohnya Taeyang yang hobi gonta ganti piyama.
Taeyang di I Live Alone - foto credit: soompi |
Contoh lainnya yang baru-baru ini saya tonton adalah episode TVXQ. Di episode tersebut keliatan banget kalau
Changmin dan Yunho beda 360 derajat, dan saya jadi sedikit lebih suka sama
Changmin setelah nonton episode ini,
meskipun awalnya yang saya suka di TVXQ adalah Yunho. Pas liat Yunho disini,
saya jadi malu sendiri liat dia :”)
TVXQ di I Live Alone - foto credit: soompi |
Member-member tetap “I Live Alone”, yang dikenal dengan nama Rainbow
Club, juga sudah seperti keluarga. Mereka menyaksikan bagaimana satu sama lain
meraih kesuksesan dan pindah ke tempat yang lebih baik. Seperti Park Na Rae,
yang pindah ke apartemen yang lebih besar setelah sebelumnya tinggal di
apartemen kecil. Bahkan, Jun Hyun Mo dan Han Hye Jin pun cinlok dan pacaran
beneran setelah jadi member tetap di acara ini.
Han Hye Jin & Jun Hyun Moo - foto credit: soompi |
Kalau mau mulai menonton acara ini saya merekomendasikan untuk
menonton episode TVXQ karena
benar-benar lucu dan menghibur, meskipun episode-episode
lainnya sama menghiburnya.
Sekian dulu dari saya, untuk yang tertarik mulai nonton “I Live Alone”
boleh klink link berikut ya -> "I Live Alone"
Thursday, April 12, 2018
Konsumen Cerdas di Era Digital: Apa, Kenapa & Bagaimana?
Selamat datang di era digital!
Jika kamu membaca tulisan ini, maka kamu termasuk ke dalam kategori
warganet alias netizen. Namun, apakah
kamu termasuk ke dalam kategori konsumen digital? Hhmm…coba ingat-ingat, apakah
kamu pernah membeli barang atau menggunakan jasa secara daring alias online? Kalau jawabannya ya, berarti
kamu termasuk ke dalam kategori konsumen digital.
Ada satu pertanyaan lagi nih:
apakah kamu sudah termasuk ke dalam kategori KONsumen yang CERdas di era
digital? Coba dipikirkan dengan seksama…
Sudah?
Bagaimana jawabannya? Ya? Tidak? 50:50?
Buat yang menjawab “Tidak” dan “50:50”, selamat karena kamu berada di
tempat yang tepat! Di blogpost ini
saya akan menjelaskan apa itu konsumen cerdas di era digital, beserta kenapa
kita harus menjadi sosok tersebut dan bagaimana caranya menjadi konsumen cerdas
di era serba digital ini.
Apa
foto credit: nepalbuzz.com |
Sebelum membahas lebih jauh mengenai konsumen yang cerdas di era digital, ada baiknya kita memahami pengertian konsumen digital. Menurut ReachFirst, sebuah perusahaan startup yang fokus dalam bidang perancangan web dan pemasaran daring, konsumen digital adalah mereka yang menggunakan teknologi untuk membeli dan menjual produk dan jasa.
Di Indonesia sendiri, seperti yang dilansir oleh Kompas.com, menurut
laporan terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), lebih
dari 50 persen atau sekitar 143 juta orang telah terhubung dengan jaringan
internet sepanjang tahun 2017. Tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia
memicu tingginya jumlah transaksi online.
Menurut artikel yang diunggah oleh Okezone.com, transaksi e-commerce diprediksi mencapai US$130 miliar di tahun 2020.
Kenapa
Kenapa menjadi konsumen yang cerdas di era digital ini adalah hal yang
penting? Karena dengan menjadi konsumen yang cerdas, kita akan terhindar dari hal-hal
yang tidak diinginkan.
Kasus penipuan jual beli secara daring mungkin sudah tidak asing
terdengar di telinga kita. Bahkan, menurut hasil survey Kaspersky Lab di 26
negara, Indonesia merupakan salah satu Negara dengan korban penipuan online terbesar di dunia! Seperti yang
dilansir oleh Liputan6.com, 26 persen konsumen di Indonesia pernah menjadi
korban penipuan online. L
Oleh karena itu, menjadi konsumen yang cerdas di era digital ini
adalah sebuah keharusan.
Bagaimana
Lantas bagaimana caranya agar kita bisa menjadi konsumen cerdas di era
digital? Di bawah ini, saya sudah menuliskan beberapa tips-nya.
Jangan Tergiur Promo & Harga Murah
Jangan Tergiur Promo & Harga Murah
Terkadang keinginan untuk
membeli suatu barang tiba-tiba timbul saat melihat harga yang murah dan sedang ada promosi potongan harga atau promosi
beli 1 gratis 1, meskipun sebenarnya kita tidak membutuhkan barang tersebut. Disini
lah status kita dipertanyakan, apakah kita konsumen yang cerdas atau bukan?
Konsumen yang cerdas di era digital
tidak akan tergiur dengan promosi dan harga murah dan langsung memesan plus
membeli barang tersebut. Konsumen yang cerdas, akan mencari tahu terlebih
dahulu info mengenai barang tersebut dan toko yang menjualnya.
Pilih Penjual Yang Terpercaya!
Pilih Penjual Yang Terpercaya!
Wajib hukumnya bagi semua
konsumen digital untuk membeli barang atau jasa dari penjual yang terpercaya.
Lantas bagaimana mengetahui apakah penjual tersebut terpercaya atau tidak?
Melihat jumlah penjualan dan jumlah bintang tentunya. Kalau membeli barang
lewat marketplace seperti Tokopedia
atau Shopee, gunakan fitur “Filter” untuk memilih penjual dengan label “Star
Seller” (di Shopee) atau “Gold Merchant” di Tokopedia.
fitur Star Seller/ Shopee Mall di Shopee |
fitur Gold Merchant/Official Store di Tokopedia |
Ketika sudah “menyaring” penjual dengan label-label di atas, kembali pilih toko dengan jumlah penjualan terbanyak. Setelah memilih toko yang sepertinya cocok di hati, jangan langsung klik beli dulu, coba cek review atau ulasan atau penilaian yang ada di produk yang akan kamu beli.
fitur "Terlaris" di Shopee untuk mencari Toko dengan Penjualan terbanyak |
fitur "Penjualan" di Tokopedia untuk mencari Toko dengan Penjualan terbanyak |
Kalau di Shopee, ada fitur “Penilaian Dengan Foto,” klik fitur tersebut untuk melihat seperti apa sih wujud asli barang yang akan kamu beli, karena kadang barang yang dipasang si penjual di foto suka berbeda dengan barang asli-nya. Untuk menghindari efek “ZONK,” ketika barang sampai di rumah, jangan lupa selalu mengecek fitur Ulasan atau Penilaian ya.
fitur "Penilaian Dengan Foto" di Shopee |
fitur "Ulasan" di Tokopedia |
Sebelum Membeli, Cari Ulasan Dari Sumber Terpercaya
Tidak cukup dengan hanya membaca
ulasan atau penilaian yang tersedia di laman produk tersebut, untuk menjadi
konsumen yang cerdas di era digital ini, perlu sekali untuk mencari ulasan dari
sumber-sumber terpercaya sebelum membeli produk dengan harga yang cukup mahal.
Sumber-sumber terpercaya sendiri
bermacam-macam, bisa berbentuk website,
blog, channel YouTube atau perkataan teman/saudara.
Saya akan mengambil contoh
produk Handphone atau Smartphone. Sebelum membeli smartphone, saya biasanya
mencari ulasan mengenai spesifikasi, keunggulan dan kelemahan smartphone yang
saya incar dari website-website terpercaya, seperti www.gsmarena.com. Tidak cukup dengan hanya
membaca saja, saya juga biasanya menonton video review Sobat HAPE di YouTube, untuk mengetahui kualitas foto dan
video dari smartphone yang akan dibeli.
Banyak orang yang enggan membeli
barang secara daring karena metode pembayaran yang mereka anggap sulit.
Padahal, semua toko yang menjual barang dan jasa mereka secara daring selalu
menuliskan tata cara pembayaran yang jelas, asal konsumen mau membacanya dengan
seksama.
Nah, untuk menjadi konsumen
cerdas di era digital, biasakan untuk selalu membaca baik-baik metode
pembayaran yang disediakan toko/penjual. Biasanya, penjual menyediakan beragam
metode pembayaran, mulai dari pembayaran melalui transfer lewat ATM, transfer
lewat Mbanking, transfer lewat gerai Indomaret/Alfamart, pembayaran via kartu kredit
(cicilan/tunai), atau pembayaran secara langsung lewat Cash On Delivery (COD).
Jika dilihat dari pilihan-pilihan
di atas, sebenarnya metode yang paling aman adalah Cash On Delivery (COD),
karena konsumen akan membayar ketika barang sudah ada di tangan mereka. Tapi,
bukan berarti metode-metode yang lain tidak aman ya. Asalkan toko/penjual terpercaya
dan tata cara pembayaran tertulis dengan jelas, maka konsumen tidak perlu
khawatir.
Jaga Data Pribadi Kamu
Jaga Data Pribadi Kamu
Konsumen yang cerdas di era
digital adalah konsumen yang menjaga dengan baik data pribadi-nya dan tidak
membagikannya ke sembarang orang, termasuk penjual.
Kepintaran otak manusia
seringkali disalahgunakan untuk melakukan penipuan-penipuan, termasuk penipuan
jual beli secara daring. Zaman sekarang, banyak oknum-oknum penipu yang
menyamar menjadi pemilik toko daring atau penjual di e-commerce yang melakukan beragam trik untuk menipu konsumen. Salah
satu trik yang sering digunakan oknum-oknum tersebut adalah meminta kode
verifikasi. Untuk hal ini, jangan pernah memberitahukan kode verifikasi, OTP
(One Time Password), atau authentication
code ke siapapun, apalagi orang yang tidak dikenal, karena kode tersebut
sifatnya rahasia dan bisa disalahgunakan serta merugikan pihak konsumen.
Data pribadi juga termasuk kartu
identitas penduduk atau KTP. Penipu seringkali menawarkan suatu produk dengan
harga murah dan pembayaran memakai cicilan asalkan konsumen mau memberikan
KTP-nya. Nah, kalau bertemu dengan penjual seperti ini, langsung ucapkan
selamat tinggal saja ya, karena KTP tersebut nanti bisa disalahgunakan oleh si
penjual.
Pahami Hak & Kewajiban Sebagai Konsumen
Untuk menjadi konsumen yang
cerdas di era digital, kita harus memahami dengan betul apa hak dan kewajiban
kita sebagai konsumen. Dengan memahami apa yang menjadi hak dan kewajiban kita,
jika nantinya terjadi hal yang tidak sesuai dengan keinginan, kita dapat
mengetahui apakah itu kesalahan kita sebagai konsumen atau kelalaian si
penjual.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai
hak dan kewajiban konsumen, sila kunjungi situs berikut ini ya: http://harkonas.id/koncer.php . Di
situs tersebut dijelaskan secara lengkap apa hak dan kewajiban konsumen beserta
cara-cara lainnya untuk menjadi si KONCER atau KONsumen CERdas.
Cukup segini dulu dari saya mengenai konsumen cerdas di era digital.
Semoga infonya bermanfaat. Mari kita ramaikan era digital ini dengan menjadi
konsumen yang cerdas!
Sampai jumpa~~
p.s. tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi blog yang memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2018.
p.s. tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi blog yang memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2018.
Saturday, February 3, 2018
Wednesday, January 31, 2018
Monday, January 29, 2018
Friday, January 26, 2018
Wednesday, January 24, 2018
[K-Food Review] An.Nyeong Korean Food Café Wolter Monginsidi
Beberapa waktu yang lalu saya
berkesempatan untuk menghabiskan waktu makan siang di salah satu café bernuansa
Korea di daerah Wolter Monginsidi. Nama dari café itu adalah An.Nyeong Korean
Food Café. Sebenarnya café ini bukan hanya ada di Wolter Monginsidi saja,
An.Nyeong juga memiliki gerai di Depok, Kebon Jeruk dan Tanjung Duren.
Kalau kalian adalah penikmat
drama, film, reality show, variety show,
dan makanan Korea, maka saya sangat sangat merekomendasikan tempat ini.
An.Nyeong adalah tempat yang tepat untuk menunaikan hasrat “ingin makan masakan
Korea” setelah menonton drama, film atau reality
show Korea yang terkadang bikin ngiler. Café ini menyediakan beragam menu
yang siap memanjakan perut para pengunjungnya. Tanpa bicara lebih panjang lagi,
berikut kelebihan An.Nyeong Korean Food Café menurut saya. Kenapa kelebihan
saja? Karena saya tidak menemukan kekurangan dari café ini, hoho.
penampakan luar An.Nyeong (foto credit: zomato) |
Makanan Yang Lezat
Makanan yang disajikan di café
ini benar-benar lezat. Saya sudah dua kali makan disini dan sampai sekarang
saya tidak pernah kecewa dengan rasa dari makanan di café ini. Di kunjungan
pertama, saya memesan Tuna Kimbap (38.000), Cheese Topokki (35.000), Sundubu
Jjigae (58.000) dan Buldak Bokkeum Udong (48.000). Di kunjungan yang kedua,
saya memesan menu yang berbeda, yaitu: Dak Doritang (120.000), Cheese Buldak
(58.000) dan Mango Bingsu (50.000). Alhamdulilah, semua makanan yang dipesan
rasanya enak dan tidak mengecewakan. Oh iya, untuk minumnya, saya selalu pesan
Ocha refill, rasanya…ya seperti ocha pada umumnya, sekian dan terima kasih.
Harga Yang Terjangkau
Menurut saya, harga dari
makanan-makanan yang ada di An.Nyeong sangatlah terjangkau. Setidaknya setelah
makan di An.Nyeong saya tidak perlu bingung memikirkan bagaimana bisa bertahan
hidup sampai dengan gajian di bulan berikutnya :”) Dan…yang paling penting nih
ya, café ini tidak men-charge tax, jadi saat pembayaran ya pengunjung
hanya perlu membayar total harga dari makanan yang dipesan, tanpa ada embel2 service tax dan lain-lain, bahagia kan?
Porsi Yang Besar
Porsi dari makanan-makanan yang
disajikan di cafe ini lebih dari cukup untuk sekedar menghabiskan makan siang.
Setiap kesini, makanan yang kami pesan tidak pernah habis. Pasti selalu ada
sisanya. Padahal menurut kami, kami sudah pesan makanan yang sesuai dengan
kapasitas perut kami.
Tempat Yang Nyaman & Sepi
penampakan dalam An.Nyeong (foto credit: zomato) |
Kalau kalian lebih suka
duduk-duduk dan makan di tempat makan yang tidak terlalu ramai, maka An.Nyeong
adalah tempat yang tepat. Setiap makan disini, pasti hanya ada dua pengunjung
saja yang sedang menikmati makan siang-nya. Jadi saat makan, kita hanya akan
ditemani oleh alunan musik-musik Korea tanpa mendengar tamu-tamu lain heboh
dengan pembicaraan mereka. Kalian juga bisa bebas berleha-leha berlama-lama
disini.
Untuk kalian yang tertarik
mengunjungi An.Nyeong, berikut alamatnya:
An.Nyeong Korean Food Cafe
Jl. Wolter Monginsidi No.36 A,
RT.1/RW.6, Petogogan, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12170
Di lantai atas Restaurant Wu Jang
Gun (jangan sampai salah masuk ke resto-nya ya, karena menunya beda sis)
Untuk melihat menu dan info lebih
lanjut mengenai An.Nyeong -> klik disini.
Sunday, January 14, 2018
Thursday, January 11, 2018
Lessons from the Screenshot – Prison Playbook Edition
1st Lesson - A fan is not a stranger.
2nd Lesson - Not to worry what others think.
3rd Lesson - Not everyone enjoying their conditions.
4th Lesson - Better late than never.
Subscribe to:
Posts (Atom)